Penelitian Dinamika Kependudukan dalam Proses Urbanisasi oleh Tim Peneliti Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Advertisement
JOGJA—Salah satu wilayah dengan tingkat urbanisasi tinggi di Provinsi DIY adalah Kabupaten Kulon Progo. Fenomena urbanisasi ditandai dengan berbagai indikator, diantaranya dinamika kependudukan.
Aspek kependudukan merupakan salah satu aspek penting dalam urbanisasi, karena penduduk adalah subyek dan obyek dalam proses urbanisasi. Salah satu permasalahan dalam proses urbanisasi adalah terjadinya kesenjangan antara urbanisasi yang terjadi secara fisik dengan dinamika yang terjadi pada kondisi sosial ekonomi penduduk.
Advertisement
Berkaitan dengan hal tersebut, tim peneliti dari ITNY (Solikhah Retno Hidayati, S.T., M.T., dan Iwan Aminto Ardi, S.T., M.Sc.) melakukan penelitian tentang dinamika kependudukan di Kabupaten Kulon Progo.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model karakteristik kependudukan menggunakan data spatiotemporal tahun 2016-2022. Secara teoritis, karakteristik kependudukan di perkotaan dan perdesaan berbeda. Salah satu indikator yang menunjukkan perbedaan tersebut adalah komposisi penduduk.
Hasil penelitian sementara menunjukkan adanya pengelompokan karakteristik kependudukan di Kabupaten Kulon Progo. Karakteristik tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu dinamika kependudukan perkotaan, semi perkotaan, dan perdesaan.
Karakteristik kependudukan yang bersifat perkotaan terdapat di Kapanewon Wates. Karakteristik kependudukan semi perkotaan terdapat di Kapanewon Pengasih, Sentolo, Lendah, dan Nanggulan. Sedangkan kapanewon lain memiliki dinamika kependudukan perdesaan.
Hal ini menunjukkan bahwa fenomena urbanisasi di Kabupaten Kulon Progo menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Hal ini wajar terjadi, karena saat ini kabupaten tersebut telah banyak berkembang, terutama dengan adanya perkembangan infrastruktur transportasi seperti bandara YIA, jalur jalan lintas selatan, dan sebentar lagi akan terdapat jalan tol.
Pengelompokan dinamika kependudukan tersebut sejalan dengan karakteristik sebaran penduduk yang dipetakan menggunakan peta dasimetri. Dalam peta dapat dilihat bahwa dinamika penduduk terkosentrasi di bagian tengah (Kota Wates). (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Sabtu 23 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling Sleman Sabtu 23 November 2024
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Sabtu 23 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 23 November 2024
- Puluhan Petani Tanaman Landscape di Sleman Dukung Harda-Danang di Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement